Jumat, 28 Desember 2012

Semarang Kota ATLAS

Semarang adalah sebuah kota di pantai utara pulau Jawa, Indonesia. Ini adalah ibu kota dan kota terbesar di provinsi Jawa Tengah. Ini memiliki luas wilayah 305,17 km ² dan penduduk sekitar 1,5 juta orang, sehingga 9 kota di Indonesia yang paling padat penduduknya. Namun, mengabaikan Jabodetabek, hanya Surabaya, Bandung, dan Medan yang lebih besar. Semarang lebih besar (alias Kedungsapur) memiliki penduduk hampir 5 juta, dan terletak pada 6 ° 58'S 110 ° 25'E. Sebuah pelabuhan utama selama era kolonial Belanda, dan masih merupakan pusat regional yang penting dan pelabuhan saat ini, kota ini memiliki penduduk Jawa yang dominan.

Semarang terletak di pantai utara Jawa. Bagian utara kota ini dibangun di dataran pantai, sementara bagian selatan, yang dikenal sebagai Candi Lama dan Candi Baru, berada di tanah yang lebih tinggi. Dua Belanda dibangun saluran air dijalankan melalui kota untuk mengontrol banjir tahunan, satu di sisi timur dan satu melalui sisi barat, pada dasarnya membagi kota ini menjadi tiga bidang utama.

Semarang memiliki iklim hutan hujan tropis yang berbatasan dengan iklim monsoon tropis. Kota ini memiliki bulan basah dan kering jelas, dengan bulan Juni hingga Agustus menjadi bulan-bulan terkering. Namun, tidak satu pun dari bulan-bulan melakukan curah hujan rata-rata jatuh dibawah 60 mm, maka kategorisasi hutan hujan tropis. Semarang rata-rata sekitar 2800 mm melihat hujan per tahun. Suhu rata-rata di kota yang relatif konsisten, melayang sekitar 28 derajat Celcius.

Daerah di utara Semerange memiliki banjir yang sering terjadi karena baik Singapura dan sungai Kreo meluap bank mereka dan gelombang pasang tinggi (disebut "merampas" di kawasan itu). Banjir besar telah memukul Semerange pada tahun 1973, 1988, 1990 dan 1993. Empat puluh tujuh orang kiled selama banjir 1.990 itu sendiri.

Pada bulan Agustus 2011, sebuah 421 meter terowongan pengelak di Kreo sungai telah selesai dan konstruksi Dam Jatibarang bisa dimulai, dengan target penyelesaian pada bulan Juli 2013. Bendungan yang direncanakan untuk mempermudah 230 meter kubik per detik air banjir dan akan menghasilkan 1,5 Megawatt listrik, menyediakan sumber daya air minum dan dorongan untuk pariwisata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar